Melihat berita di televisi, baru-baru ini telah terjadi longsor di
Karang Kobar, Banjarnegara. Saya selaku admin Klik Geografi mengucapkan
turut berduka atas kejadian tersebut. Semoga seluruh korban dapat segera
ditemukan. #Aamiin.
Berhubungan dengan kejadian longsor tersebut, saya akan membahas tentang
erosi. Apa itu erosi? Apa saja macam-macam erosi ? Berikut ulasannya.

Pengertian Erosi Tanah
Erosi merupakan peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah dari suatu
tempat ke tempat yang lainnya oleh media alam. Di daerah beriklim basah
seperti Indonesia peristiwa erosi sebagian besar disebabkan oleh air
(Sitanala Arsyad, 1989:30). Erosi tanah adalah suatu proses atau
peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh
pergerakan air maupun angin. Proses erosi ini dapat menyebabkan
merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah untuk produksi
pertanian dan kualitas lingkungan hidup (Saifudin Sarief, 1985:9).
Proses erosi merupakan kombinasi dua sub proses yaitu:
1. Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi
tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah, perendaman oleh air yang
tergenang (proses dispersi) dan pemindahan (pengangkutan) butir-butir
tanah oleh percikan hujan.
2. Penghancuran struktur tanah diikuti pengangkutan butir-butir tanah
oleh air yang mengalir di permukaan tanah. Besar erosi tergantung dari
banyaknya aliran permukaan maka dengan menungkatnya aliran permukaan
erosi meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya erosi tanah terutama
iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia. Secara alami tanpa campur
tangan manusia erosi dapat berjalan, tapi prosesnya seimbang dengan
proses pembentukan tanah. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya erosi
dapat meliputi dua daerah yaitu dampak pada sumber kejadian erosi dan di
daerah bawahnya (hilir):
1. Kemunduran produktivitas tanah sebagai akibat dari tekstur, perubahan
struktur tanah yang menyebabkan kemampuan aerasi dan peresapan
berkurang, berkurangnya lapisan top soil sehingga lapisan yang subur
berkurang, tanah menjadi relatif kering karena kemampuan menyimpan air
berkurang, mengurangi kemampuan untuk usaha pemupukan.
2. Berkurangnya aliran air sungai-sungai dan mata air pada musim kemarau.
3. Mengotori sumber air untuk minum dan keperluan rumah tangga karena
air dari sumber akan dikotori oleh pelumpuran akibat terkikisnya tanah.
4. Meningkatnya bahaya banjir baik frekuensi maupun besarnya banjir.
Dalam hal ini disebabkan oleh pendangkalan sungai, saluran pembuangan
sungai, muara sungai dan waduk akibat pendangkalan sedimen hasil kikisan
tanah sebelah hulu (Sunu Sutikno, 1997:482).
Bentuk-Bentuk Erosi
1. Erosi Lembar / Sheet Erosion / Erosi permukaan.
Erosi lembar/ sheet erosion atau erosi permukaan adalah pengangkutan
lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan bidang tanah.
Kekuatan jatuh butir-butir hujan dan aliran air dipermukaan tanah
merupakan penyebab utama erosi ini.
2. Erosi Alur / Riil Erosion.
Yaitu erosi yang terjadi akibat terkonsentrasinya air pada tempat
terperciknya partikel-partikel tanah yang kemudian membentuk aliran ke
bawah. Timpaan air hujan yang keras mempunyai daya pemecah agregat yang
lebih kuat sehingga partikel tanah terpecik ke luar dari kedudukannya.
3. Erosi Parit / Gulley Erosion.
Proses terjadinya sama dengan erosi alur tetapi saluran-saluran yang
terbentuk sudah sedemikian dalamnya sehingga tidak dapat dihilangkan
dengan pengolahan tanah biasa. Erosi parit yang baru terbentuk berukuran
sekitar 40 cm lebar dan dalamnya sekitar 25 cm. Erosi parit yang telah
lanjut dapat mencapai 30 meter dalamnya.
4. Erosi Tebing Sungai.
Erosi tebing sungai terjadi sebagai akibat pengikisan tebing oleh air
yang mengalir dari bagian atas atau oleh terjangan arus air yang kuat
pada kelokan sungai. Erosi tebing akan lebih hebat jika vegetasi penutup
tebing telah habis atau jika dilakukan pengelolaan terlalu dekat dengan
tebing.
5. Longsor /Landslid
Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar.
6. Erosi Interal
Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah kedalam
celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan
udara. Erosi ini menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah
dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan erosi
lembar dan erosi alur. (Sitanala Arsyad, 1989 :32)
Social Plugin